Bila Anda selalu ingin makan setiap merasakan stres, ini bisa disebut sebagai emotional eating. Emotional eating dipicu oleh stres dan emosi yang kuat. Apabila dibiarkan, emotional eating bisa berdampak bagi kesehatan fisik seperti obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan lain sebagainya.

Penyebab Ingin Selalu Makan saat Stres

Sejumlah penelitian menemukan bahwa stres memengaruhi keinginan makan. Tekanan fisik atau emosional meningkatkan asupan makanan tinggi lemak, gula atau kombinasi keduanya.

Kadar kortisol yang tinggi dikombinasikan dengan kadar insulin tinggi mungkin menjadi pemicunya. Penelitian lain menunjukkan bahwa hormon ghrelin (hormon lapar) juga memiliki peran terhadap emotional eating. Setelah makanan dicerna, makanan yang mengandung lemak dan gula meredam respon dan emosi terkait stres. Akibatnya, Anda jadi terbiasa ingin makan setiap mengalami stres.

Peneliti dari Harvard melaporkan bahwa stres akibat pekerjaan atau masalah lain juga berkorelasi dengan penambahan berat badan. Terkadang seseorang tidak melihat adanya jalan keluar dari masalah pekerjaan sehingga makan mungkin menjadi "jalan keluar palsu".

Baca Juga: Ingin Makan Terus Saat Stres, Mungkin Anda Mengalami Emotional Eating

Bagaimana Menghentikan Emotional Eating?

Menghentikan kebiasaan emotional eating bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Berikut adalah beberapa cara untuk menghentikan emotional eating:

Membuat jurnal

Menulis jurnal bisa membantu menghentikan pola makan yang dipicu oleh emosi. Menulis jurnal dapat mengidentifikasi pola makan Anda, sehingga Anda mengerti kapan dan mengapa Anda makan dalam jumlah yang tidak sehat.

Menulis jurnal juga membantu Anda melacak progres apabila Anda sedang berusaha mengatasi emotional eating. Hal ini juga memberikan motivasi untuk terus berusaha dan mencapai perubahan yang positif.

Berolahraga

Olahraga dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi stres karena dapat membantu mengurangi tingginya kadar hormon stres seperti kortisol. Olahraga juga dapat meningkatkan produksi hormon endorfin yang dikenal sebagai "hormon bahagia".

Dengan rutin berolahraga setidaknya 5 kali dalam seminggu, maka fungsi sistem saraf parasimpatis yang bertanggung jawab untuk merelaksasikan tubuh serta meredakan stres akan meningkat.

Beberapa jenis olahraga yang dapat membantu untuk mengatasi stres termasuk:

• Latihan aerobik seperti berjalan, berlari, bersepeda, atau berenang yang dapat membantu untuk mengurangi tingkat stres dan membuat Anda merasa lebih tenang dan damai.
• Yoga dan meditasi yang dapat membantu untuk mengurangi stres dengan meningkatkan konsentrasi dan relaksasi.
• Latihan kekuatan dan latihan kelenturan yang dapat membantu untuk meningkatkan kondisi fisik dan mental.
• Olahraga tim seperti bola basket, sepak bola, atau tenis yang dapat membuat Anda merasa lebih terhubung dengan orang lain dan dapat membantu untuk mengurangi rasa kesepian.

Baca Juga: Ide Olahraga yang Bisa Dilakukan Bersama Pasangan

Meditasi

Meditasi dapat membantu mengatasi emotional eating dengan cara mengurangi tingkat stres, meningkatkan kesadaran tubuh dan pikiran, memperkuat kemampuan diri untuk mengendalikan rasa ingin makan, serta mengurangi keinginan makan untuk menghilangkan rasa tidak nyaman.

Makan dalam porsi yang cukup

Makan dalam porsi terlalu sedikit cenderung memicu untuk makan lebih banyak. Agar Anda tidak makan berlebihan maka Anda harus makan dalam porsi yang cukup. Anda bisa menggunakan aplikasi penghitung kalori untuk membantu memenuhi kebutuhan kalori harian tubuh.

Saat sudah mencoba semua hal di atas dan usaha Anda tidak berhasil, ini berarti Anda membutuhkan bantuan para ahli. Cari pertolongan dari psikolog atau psikiater untuk mendiskusikan stres dan emotional eating yang Anda alami.

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!